Powered By Blogger

Sabtu, 05 April 2014

Hmmmm....setelah diteliti dengan seksama, ternyata memang diriku bukanlah orang yang suka menulis. Tapi, diriku merasakan bahwa menulis adalah sebuah hal yang harus dilakukan. Tidak mudah untuk menyampaikan apapun dalam bentuk tulisan, apalagi kalau itu tulisan yang bersangkutan dengan keilmuan (ilmiah) *pengalaman menulis tugas akhir..hehe. Memang tidak mudah, akan tetapi selalu ada kepuasan dan kebahagiaan setelah rangkaian kata demi kata tersebut membentuk sebuah hal yang bisa dibaca.
Blog ini dah lama banget ku buat, tapi ya gitu,,,buat terus lupakan dan abaikan. Sekarang nampaknya hati ini memiliki sedikit (belum banyak) kebulatan tekad untuk menulis. Diriku ingin menggambarkan semua hal yang bisa diriku gambarkan lewat tulisan...
Lewat menulis juga, diriku ingin mengabdikan kenangan dalam frame bacaan...
Lewat menulis juga, diriku ingin mengabdikan detik demi detik sulitnya memulai sebuah tulisan...
Lewat menulis juga, diriku ingin belajar lebih tentang kesabaran...
So, yuk menulis....
Fighting! =)

Kamis, 08 September 2011

Totalitas Mencinta....

(Tulisan Lama, 14 September 2009)
Ku baru saja membaca sebuah bagian dari buku "The Secret For Muslim' yang membuatku menangis, mengingat...sungguh betapa Sosok yang kita Cintai sangat mencintai kita...sudah total kah Cinta kita???

Cinta, di banyak waktu dan peristiwa orang selalu mengartikannya. Tak ada yang salah, tapi tak ada juga yang benar sempurna menafsirkannya. karena cinta yang selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. cinta juga seperti air yang mengalir ke daratan yang lebih rendah.

Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang cinta. bahwa cinta, akan membuat sesuatu menjadi lebih baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. mengajarkan kita betapa besar kekuatan yang dihasilkanya. cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati dengan cinta.

Cinta adalah kaki-kaki yang melangkah membangun samudera kebaikan. cinta adalah tangan-tangan yang merajut hamparan permadani kasih sayang. cinta adalah hati yang selalu berharap dan mewujudkan dunia dan kehidupan lebih baik.

Dan Islam tidak saja mengagungkan cinta tapi memberikan contoh konkrit dalam kehidupan. Lewat kehidupan mulia, Rasulullah tercinta.

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah swt lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah "Wahai umatku, kita semua asa dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertaqwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal kepada kalian, Al-qur'an dan sunnah. Barang siapa mencintai sunnahmu, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku".

Khutbah singkat iut diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh mentap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang, dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua". desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir disana pasti akan menahan detik-detik berlalu kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutp. sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan kenindnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar terdengar seorang berseru mengucapkan salam ."Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk. "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. lalu Rasulullah menatap putrinya dengan pandangan yang menggetarkan. satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut." kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut menemani, saat itu dipanggillah Jibril yang sebelumnya telah bersiap di atas langit dunia untuk menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hak ku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu, semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi
"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan ruh Rasulullah ditarik, tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimabh peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakitnya sakratul maut ini." lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka

"Jijikkah kau melihatku, sehingga kau pelingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah kepada melaikat pengantar wahyu tersebut.
"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal" kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tidak tertahan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku"

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatka telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, periharalah sholat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinga di bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummati, ummati, ummati..." Dan, pupuslah kembang hidup mulia itu.

Kini, mampukah kita mencinta sepertinya????????

Semoga kita sama-sama dapat memahami dan belajar mengenai Cinta yang sebenarnya itu sendiri....

Wallohu'alam...

Tanya Mengapa?

Perubahan adalah hal yang harus dilakukan.....
Tapi saat melihat perubahan itu menuju ke arah yang negatif kenapa hati nggak siap menerimanya?
Ingin lari seakan-akan tidak mengenali, tapi apa daya...pribadi ini memang mengenal sosok itu....
Ingin menggenggam tangannya dan mengajak berjalan dan berlari bersama menuju hal yang positif,,,tapi kenapa hati ini nggak siap menerima jika uluran tanganku ditampik ditolak? tapi kenapa hati ini masih ragu?
Jujur,,,,,aku mengenal sosok itu.....aku ingin perubahan itu ke hal yang positif....sangat ingin....
Ya Robb...jika ternyata hamba tidak mampu bergerak dengan tangan dan lisan hamba.....maka kuatkan hamba Ya Robb agar mampu dan tetap bergerak lewat hati hamba.....

Minggu, 21 Agustus 2011

Evaluasi Pribadi

Tanggal 25 Agustus insyaAllah menjadi tanggal kepulangan ke kampung halaman tercinta. Desa Kungkai, Jambi. Jadwal pulang hari Kamis, tapi ku dah packing2 dari sekarang....dah mulai masukin pakaian yang mau dibawa, aksessoris yang mau dibawa, dah mulai buat daftar barang lainnya yang harus dibawa...4 hari rasanya laaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmaaaaaaaaaaaaaaa banget. Kenapa nggak cepat2 hari Kamis sich? (hehehe ngebet bgt pengen pulang)

Sejenak setelah packing, pribadi ini berpikir....mau pulang kampung yang sementara saja persiapannya komplit betul, kenapa mau pulang ke kampung yang menjadi tempat kita selamanya nggak terlalu getol persiapannya?
Kenapa mau pulang kampung yang sementara saja kita semangatnya semangat banget, mpe nunggu beberapa hari aja kesennya lama banget. Kenapa mau pulang ke kampung akhirat nggak da semangatnya y? kita malah pke tawar menawar "Ya Allah, panjangkanlah umur kami"
Jadi ingat sedikit tausyah sore dari Ustadz Soulmate "kalau kita mau pulang kampung, pasti kita ada persiapan2, minimal persiapan ongkos untuk pulang, bekal makanan ringan di jalan, recehan buat bocah2 di kampung. Nah, begitu pun dengan pulang ke kampung akhirat...pulang yang nggak sebentar kaya kita pulang kampung, tapi pulang yang selama2nya....tentu butuh persiapan yang lebih extra"
Setelah packing, akhirnya yang didapat tamparan.....astaghfirullahal'adziim....ternyata pribadi ini masih terlalu mencintai kefanaan ini. Ampunkan pribadi ini ya Robb...di Bulan yang kau turunkan hidayah, rohmah dan maghfiroh maka berikan maghfirohMu ya Robb...
Semoga pribadi ini menjadi semakin bisa merenungi dan mengambil hikmah dari semua yang dialami agar menjadi perbaikan perbaikan kedepannya. Amiin Ya Robbal'alamiin...



Kamis, 18 Agustus 2011

Greeting

Assalamu'alaykum wr. wb...

hm.....alhamdulillah akhirnya blog yang ke-2 berhasil dibuat (setelah blog yang lama diabaikan dan kemudian lupa dengan accountnya. hehe). Nggak ngerti kenapa ni tangan tiba-tiba buka pilihan nge-blok, mengikuti langkah demi langkah mpe akhirnya kebentuk ni account (nggak sadar ceritanya.....)
Setelah jadi baru ngeuh...ampun, ni blog ku buatnya malam amat ya...>.<"....
Terus kepikiran lagi,,,ni blog mau diisi apa ya??? Boleh dibilang sosok yang nulis ini sosok yang musiman dan cepat bosanan untuk hal-hal yang 'berbau' kaya gini nih...
Tapi kemudian di detik selanjutnya (sudah sadar ceritanya....) dengan mengucap "Bismillahirrahmaanirraahiim" (mau kegiatan besar, kecil, lebay maupun nggak lebay...jangan lupa bawa Allah swt...ni pelindung paling mujarab, paling nggak lebaynya menjadi menuju kearah positif karena Allah swt yang langsung menuntun =) ) sosok yang membuat ni account berkata "ayo mulai menulis, tuliskan apa yang kamu rasakan dan fenomena apa yang kamu lihat. Dengan menulis dan membagikannya (ke orang2), siapa tau 1 atau 2 orang (termasuk penulis) dapat mengambil hikmah dari tulisan yang dibuat"
AMIIN....
Alhasil...inilah tulisan pertama pembuat dan penulis blog ini...sosok ini sosok yang menyebut dirinya hamba Allah swt, anak papah dan mamah, adik dari abang-abang, saudara bagi teman2 seperjuangan, sahabat dan teman bagi yang menginginkan...
Seseorang yang terlahir tanggal 15 Januari 1989, terlahir dari kedua orangtua yang sangat luar biasa dengan Papah bernama Drs. Abu Bakar dan Mamah bernama Zaimah...
Seorang anak Desa Kungkai sebuah desa di Propinsi Jambi yang melabuhkan pemberhentian sementara kapal perangnya di Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat...
Inilah salam kenal penulis...

Wassalamu'alaykum
Maria Ulfa

Ini Lho Diriku...

Foto saya
Seorang hamba Allah swt yang selalu dan selalu melakukan perbaikan dan perubahan positif yang bermanfaat bagi sekitar... Seorang anak yang mendapatkan lisensi resmi dari orang tua untuk kembali tinggal sementara waktu di Bogor... Seorang saudara yang siap mengorbankan pemikiran pribadi untuk menemukan sebuah kata sepakat dan kedamaian... Seorang sahabat yang siap menjadikan bahu sebagai tempat sandaran ketika ingin menumpahkan apa yang dirasakan... Seorang mahasiswi yang berusaha melakukan yang terbaik dalam study... Seorang wanita yang mendambakan menjadi seorang istri yang taat dan ibu yang kuat... It's Me...Maria Ulfa...